Monday, October 27, 2014

Bahan Baku (III)

3.2 Bahan baku
Bahan baku yang digunakan oleh PG Krebet Baru I adalah tebu. Bahan baku yang diperoleh dari tanaman petani Malang Selatan dikenal dengan nama Tebu Rakyat Indonesia. Untuk penanaman, PG Krebet Baru I sudah melakukan kerja sama antara masyarakat dengan menyediakan bibit-bibit tebu yang baik agar dikemudian hari, pada waktu musim tanam dapat di tanam oleh petani. Pada saat  musim panen tiba, tebu-tebu tebangan masyarakat (petani) dikirim dengan diangkut oleh lori yang telah disiapkan oleh PG Krebet Baru I. Agar proses pengangkutan tebu-tebu dari lahan masyarakat tidak terlambat maka PG Krebet Baru I bekerja sama dengan KUD sekitar agar membantu menyediakan transportasi dalam menunjang kelancaran pengangkutan tebu.
       
Gambar 3.1 Truk pengangkut Dan Lori pengangkut Tebu Masuk Pabrik
3.2.1 Bahan Baku Utama (The Main Raw Product)
Bahan utama dalam proses pembuatan gula adalah tebu itu sendiri serta komponen-komponen yang terkandung dalamnya. Dalam proses pembuatan gula menjadi gula kristal, maka pihak pabrik harus tahu tentang macam bahan kimia serta bahan organik yang dikandung dalam tebu-tebu yang akan diproduksi. Komponen atau bahan yang dikandung oleh tebu antara lain :
a)    Gula mengandung kadar air antara (64-75) %.
b)   Sukrosa antara (6-15) %.
c)    Gula reduksi (0.5-1) %.
d)   Zat organik lain (0,5-1 ) %.
e)    Zat organik (0.2-0.6) %.
f)    Nitrogen (0.5-1) %.
g)   Abu (0.3-0.8)%.
h)   Sabut (10-16) %
Dalam proses pengolahan tebu menjadi gula diharuskan mengunakan tebu yang baik. Dalam hal ini ditekankan pada para penebang (petani) tebu pada saat menebang tebu harus memilih dan melihat lebih dahulu kelayakan tebu yang akan di angkut ke pabrik sehingga pada saat tebu sampai di lokasi pabrik tidak susah dalam melakukan pemilihan ulang atau bisa lansung di tata untuk proses pengilingan. Tebu yang baik dapat mencapai hasil produksi gula yang maksimal dan baik pula. Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk diperhatikan, baik oleh pihak pabrik maupun para penyuplai tebu (petani).

3.2.2 Bahan Baku Penunjang (Materials Support )
Bahan baku penunjang  dalam proses pembuatan gula yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk membantu mengendapkan dan menguapkan air nira tebu (gula mentah, raw sugar) sehingga di akhir proses dihasilkanlah produk gula bersih (SHS).
Bahan-Bahan Penunjang Itu Antara Lain ;
1.    Susu Kapur {Ca(OH)2}, memegang peranan yang sangat penting dalam pemurnian di pabrik gula. Dimana susu kapur digunakan  sebagai bahan yang fungsinya menaikkan kadar  pH nira, dan memurnikan kotoran yang terkandung dalam nira mentah (raw sugar) sehingga menghasilkan nira jernih yang kemudian akan di olah pada stasiun masakan.
2.    Gas Belerang (SO2) digunakan untuk proses sulfitasi pada unit pemurnian. Fungsi gas belerang ini adalah untuk menetralkan nira yang sudah diberikan dengan susu kapur, selain itu juga gas ini berfungsi untuk menbentuk endapan inti pada door clarifier yang dapat menarik gumpalan kotoran yang tidak stabil akibat penambahan koagulan di awal pengilingan (bak penanpung nira mentah)
3.    Flokulant berfungsi untuk mempercepat pengendapan kotoran pada nira mentah dengan menbenntuk gumpalan-gumpalan yang  kemudian akan dijadikan sebagai blotong (pupuk) nantinya. Pengendapan yang dimaksudkan disnini adalah gumpalan-gumpalan yang terjadi akibat penambahan flokulan.
4.    Asam phosfat berfungsi untuk menaikkan kadar phosfat dalam nira agar menghasilkan air nira mentah (raw sugar) yang jernih.

No comments:

Post a Comment