3.2 Bahan
baku
Bahan baku yang digunakan oleh PG Krebet Baru I adalah
tebu. Bahan baku yang diperoleh dari tanaman petani Malang Selatan dikenal
dengan nama Tebu Rakyat Indonesia. Untuk penanaman, PG Krebet Baru I sudah
melakukan kerja sama antara masyarakat dengan menyediakan bibit-bibit tebu yang
baik agar dikemudian hari, pada waktu musim tanam dapat di tanam oleh petani. Pada
saat musim panen tiba, tebu-tebu tebangan
masyarakat (petani) dikirim dengan diangkut oleh lori yang telah disiapkan oleh
PG Krebet Baru I. Agar proses pengangkutan tebu-tebu dari lahan masyarakat
tidak terlambat maka PG Krebet Baru I bekerja sama dengan KUD sekitar agar membantu
menyediakan transportasi dalam menunjang kelancaran pengangkutan tebu.


Gambar 3.1 Truk pengangkut Dan Lori
pengangkut Tebu Masuk Pabrik
3.2.1
Bahan Baku Utama (The Main Raw Product)
Bahan
utama dalam proses pembuatan gula adalah tebu itu sendiri serta komponen-komponen
yang terkandung dalamnya. Dalam proses pembuatan gula menjadi gula kristal,
maka pihak pabrik harus tahu tentang macam bahan kimia serta bahan organik yang
dikandung dalam tebu-tebu yang akan diproduksi. Komponen atau bahan yang
dikandung oleh tebu antara lain :
a) Gula
mengandung kadar air antara (64-75) %.
b) Sukrosa
antara (6-15) %.
c) Gula
reduksi (0.5-1) %.
d) Zat
organik lain (0,5-1 ) %.
e) Zat
organik (0.2-0.6) %.
f) Nitrogen
(0.5-1) %.
g) Abu
(0.3-0.8)%.
h) Sabut
(10-16) %
Dalam
proses pengolahan tebu menjadi gula diharuskan mengunakan tebu yang baik. Dalam
hal ini ditekankan pada para penebang (petani) tebu pada saat menebang tebu
harus memilih dan melihat lebih dahulu kelayakan tebu yang akan di angkut ke
pabrik sehingga pada saat tebu sampai di lokasi pabrik tidak susah dalam
melakukan pemilihan ulang atau bisa lansung di tata untuk proses pengilingan.
Tebu yang baik dapat mencapai hasil produksi gula yang maksimal dan baik pula.
Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk diperhatikan, baik oleh pihak
pabrik maupun para penyuplai tebu (petani).
3.2.2
Bahan Baku Penunjang (Materials Support )
Bahan
baku penunjang dalam proses pembuatan
gula yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk membantu mengendapkan dan menguapkan
air nira tebu (gula mentah, raw sugar)
sehingga di akhir proses dihasilkanlah produk gula bersih (SHS).
Bahan-Bahan
Penunjang Itu Antara Lain ;
1. Susu
Kapur {Ca(OH)2}, memegang peranan yang sangat penting dalam
pemurnian di pabrik gula. Dimana susu kapur digunakan sebagai bahan yang fungsinya menaikkan
kadar pH nira, dan memurnikan kotoran
yang terkandung dalam nira mentah (raw sugar)
sehingga menghasilkan nira jernih yang kemudian akan di olah pada stasiun
masakan.
2. Gas
Belerang (SO2) digunakan untuk proses sulfitasi pada unit pemurnian.
Fungsi gas belerang ini adalah untuk menetralkan nira yang sudah diberikan
dengan susu kapur, selain itu juga gas ini berfungsi untuk menbentuk endapan
inti pada door clarifier yang dapat
menarik gumpalan kotoran yang tidak stabil akibat penambahan koagulan di awal
pengilingan (bak penanpung nira mentah)
3. Flokulant
berfungsi untuk mempercepat pengendapan kotoran pada nira mentah dengan
menbenntuk gumpalan-gumpalan yang
kemudian akan dijadikan sebagai blotong (pupuk) nantinya. Pengendapan yang
dimaksudkan disnini adalah gumpalan-gumpalan yang terjadi akibat penambahan
flokulan.
4. Asam
phosfat berfungsi untuk menaikkan kadar phosfat dalam nira agar menghasilkan
air nira mentah (raw sugar) yang
jernih.
No comments:
Post a Comment